KESIMPULAN DAN REFLEKSI MODUL 1.1

NAMA: JEFRI SETIADI WARUWU KELAS : 08.20 TUGAS : kesimpulan dan refleksi pengetahuan dan pengalaman baru yang dipelajari dari pemikiran Ki Hadjar Dewantara. 1. Apa yang Anda percaya tentang murid dan pembelajaran di kelas sebelum Anda mempelajari modul 1.1? Beberapa hal yang saya percayai tentang murid dan pembelajaran sebelum mempelajari modul 1.1 adalah a. Siswa datang ke sekolah hanya untuk mencari pengetahuan dan berkembang sesuai dengan keinginan guru b. Siswa lebih diperhitungkan jika memiliki nilai yang bagus dalam pembelajaran c. Pembelajaran di kelas masih berpusat pada guru sehingga guru sangat dominan dalam pembelajaran di kelas 2. Apa yang berubah dari pemikiran atau perilaku Anda setelah mempelajari modul ini? Beberapa hal yang berubah setelah mempelajari modul ini adalah 1. Bahwa terdapat 3 prinsip yang harus dipegang oleh seorang guru yaitu ing ngarso sung tulodo, ing madya mangun karso, tut wuri handayani. Ketiga hal diatas merupakan dasar dari seorang guru untuk menjadi pemimpin pembelajaran. ing ngarso sung tulodo seorang guru harus mampu memberikan suri tauladan bagi siswa dan siswinya dalam perilaku dan ucapan sehari-hari. ing madya mangun karso seseorang guru harus menggugah semangat peserta didik untuk mau belajar, berkembang, dan menjadi dirinya seutuhnya. tut wuri handayani. seseorang guru harus memberikan dorongan moral dan semangat kerja dari belakang. Setiap siswa tidak ada yang tertinggal. Seorang guru wajib memperhatikan setiap perkembangan anak-anak agar mereka terus berusaha dan keluar dari kesulitan yang mereka hadapi. 2. Pendidikan di Zaman Kolonial masih membeda-bedakan dimana orang-orang pribumi hanya diajarkan calistung yang menyebabkan mereka hanya mengenal pengembangan pengetahuan. Bukan pengembangan karakter dan jiwa anak tersebut. Terkadang kita guru sering mempraktekkan hal ini dalam pembelajaran. Dimana kita tidak menyentuh hati dan pikiran anak sehingga hanya pengetahuan yang disampaikan kepada karakter anak kurang diperhatikan. Jadi ketika melihat pendidikan di zaman kolonial, kita berharap di masa depan kita sebagai guru bisa lebih memajukan cara mengajar dan mendidik peserta didik agar mereka bisa keluar dari kebiasaan lama dan menjadi pribadi yang merdeka secara lahir dan batin dalam belajar. 3. Pendidikan berfaedah untuk kecakapan hidup anak secara lahir dan batin. Sedangkan Pendidikan (opvoeding) memberi tuntunan terhadap segala kekuatan kodrat yang dimiliki anak agar ia mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggitingginya baik sebagai seorang manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Tujuan pendidikan yaitu: menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Kekuatan sosio-kultural menjadi proses ‘menebalkan’ kekuatan kodrat anak yang masih samar-samar. 4. Pendidikan bertujuan untuk menuntun (memfasilitasi/membantu) anak untuk menebalkan garis samar-samar agar dapat memperbaiki laku-nya untuk menjadi manusia seutuhnya. dasar Pendidikan anak berhubungan dengan kodrat alam dan kodrat zaman. Kodrat alam berkaitan dengan “sifat” dan “bentuk” lingkungan di mana anak berada, sedangkan kodrat zaman berkaitan dengan “isi” dan “irama. budi pekerti, atau watak atau karakter merupakan perpaduan antara gerak pikiran, perasaan dan kehendak atau kemauan sehingga menimbulkan tenaga. Pada bagian ini kita dapat memaknai bahwa pendidikan berusaha menguatkan nilai-nilai kebaikan dalam diri siswa sehingga tercipta kebahagiaan dalam diri anak dan bertumbuh melalui keadaan yang dialaminya sehari-hari. Perkembangan kebaikan dalam diri anak akan berbenturan dengan kodrat zaman yang terus menerus menghilangkan kultur dan sosial budaya yang ada dalam diri anak. Oleh sebab itu seorang guru harus memahami dan mencegah supaya pengaruh globalisasi tidak menghambat perkembangan anak terlebih-lebih dalam perkembangan arus teknologi yang membuat siswa lupa akan tujuan utamanya dalam belajar. 3. Apa yang dapat segera Anda terapkan lebih baik agar kelas Anda mencerminkan pemikiran KHD? Beberapa hal yang dapat diterapkan dalam mencerminkan pemikiran KHD adalah dengan membuka kesempatan yang sebesar-besarnya bagi siswa untuk mendapatkan pengetahuan yang ingin dimilikinya ( kemerdekaan dalam belajar) sehingga siswa tidak terbelenggu dengan segala hal yang mengakibatkan siswa kehilangan semangat untuk belajar. Siswa dibimbing dalam situasi bermain dan membawa siswa untuk mendapatkan pengetahuannya sendiri sesuai dengan kebutuhan pribadinya. Beberapa hal yang dapat disimpulkan yaitu 1. Pemikiran KHD membawa nuansa baru dalam pembelajaran di kelas, dimana siswa kelas X MIPA 2 SMA N 1 Gunungsitoli, lebih mendominasi dalam pembelajaran 2. Pemikiran KHD berdampak pada Siswa bersemangat dalam melaksanakan kegiatan pengembangan diri melalui tari dan lagu 3. Pemikiran KHD menunjang perbaikan dalam pelaksaan lomba dimana Beberapa siswa akhirnya berhasil menjadi juara OSN tingkat kota Tahun 2023

Comments

Popular posts from this blog

Pemanasan Global

DIMENSI BESARAN

BESARAN FISIKA