2.1.A. Memenuhi Kebutuhan Belajar Murid Melalui Pembelajaran Berdiferensiasi

Konsekuensi dari keragaman murid adalah setiap guru perlu mengakomodir setiap kebutuhan siswa yang berbeda. Baik secara sosial kultural, minat dan bakat. Dalam mengelola kelas, seorang guru wajib mempersiapkan diri dengan baik akan materi yang akan disampaikan kepada siswa dan mengetahui kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa. Latar belakang murid berbeda-beda baik dari minat dan gaya belajar siswa. Ternyata perkembangan keterampilan mereka juga berbeda-beda tingkatannya. Minat murid ada beberapa yaitu bernyanyi, baca puisi, tari. Mereka menginginkan agar minat mereka bisa berkembang. Gaya belajar mereka bervariasi, ada yang audiotory, kinestetik, dan visual, dan gabungan audiotory dan visual. Disamping penggunaan media yang berbeda-beda, guru juga perlu mengembangkan pembelajaran yang berorientasi kepada murid. Keberagaman murid menuntut setiap guru untuk bervariasi dalam mengajar dengan menerapkan model-model pembelajaran yang inovatif dan menyenangkan bagi siswa. Pada saat guru mengajar didalam kelas, seorang guru harus bisa menempatkan diri dan selalu memperhatikan karakteristik setiap siswa. pembelajaran berdiferensiasi adalah pembelajaran yang memberi keleluasaan pada peserta didik untukmengembangkan potensi dirinya sesuai dengan kesiapan belajar, minat, gaya belajar serta profil belajar siswa. Seluruh siswa akan berkembang sesuai dengan latar belakangnya masing-masing. Pembelajaran berdiferensiasi adalah serangkaian keputusan masuk akal (common sense) yang dibuat oleh guru yang berorientasi kepada kebutuhan murid. Artinya bahwa seorang guru ketika melakukan pembelajaran berdiferensiasi adalah terukur dan dapat dilihat hasilnya. Ketiga aspek kebutuhan belajar murid menurut Tomlinson (2001) adalah: Kesiapan belajar (readiness) murid, Minat murid, dan Profil belajar murid. Dari ketiga aspek tersebut, kesiapan belajar murid merupakan hal yang paling penting. Kesiapan belajar (readiness) adalah kapasitas untuk mempelajari materi, konsep, atau keterampilan baru. Sebuah tugas yang mempertimbangkan tingkat kesiapan murid akan membawa murid keluar dari zona nyaman mereka dan memberikan mereka tantangan, namun dengan lingkungan belajar yang tepat dan dukungan yang memadai, mereka tetap dapat menguasai materi atau keterampilan baru tersebut. Ada banyak cara untuk membedakan kesiapan belajar. Tomlinson (2001: 46) mengatakan bahwa merancang pembelajaran mirip dengan menggunakan tombol equalizer pada stereo atau pemutar CD. Untuk mendapatkan kombinasi suara terbaik, biasanya Anda akan menggeser-geser tombol equalizer tersebut terlebih dahulu. Saat Anda mengajar, menyesuaikan “tombol” dengan tepat untuk berbagai kebutuhan murid akan menyamakan peluang mereka untuk mendapatkan materi, jenis kegiatan dan menghasilkan produk belajar yang tepat di kelas Anda. Tombol-tombol dalam equalizer tersebut sebenarnya menggambarkan beberapa perspektif yang dapat kita gunakan untuk menentukan tingkat kesiapan belajar murid. Dalam modul ini, kita hanya akan mencoba membahas 6 dari beberapa contoh perspektif yang terdapat dalam Equalizer yang diperkenalkan oleh Tomlinson (2001: 47) tersebut.Ketika siswa diajak keluar zona nyaman, maka siswa akan mendapatkan pengetahuan baru yang berbeda dari sebelumnya. Kesiapan belajar menurut Tomlinson ada 6 yaitu pertama, bersifat transformatif, kedua konkret, ketiga sederhana, empat terstruktur, lima ketergantungan-mandiri, enam lambat-cepat. Dalam Memetakan Kebutuhan Belajar Berdasarkan Kesiapan Belajar, maka guru akan melakukan beberapa kegiatan penting dan menerapkan teknik-teknik khusus agar siswa bisa mencapai hasil belajar yang baik.tujuan melakukan pembelajaran yang berbasis minat, salah satunya adalah meningkatkan motivasi murid untuk belajar. Hal ini sangat penting karena tingkat motivasi belajar siswa akan mempengaruhi hasil belajar yang didapatkan. Salah satu hal yang dapat dilakukan oleh guru untuk menarik minat murid menciptakan kesempatan-kesempatan belajar di mana murid dapat memecahkan persoalan (problem-based learning). Hal ini sangat dibutuhkan oleh siswa dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya.Gaya belajar yang berbeda-beda membuat guru harus mengubah strategi mengajar, terlebih-lebih pada bagian kinestetik. Para siswa yang memiliki gaya belajar kinestetik, sering membuat suasana berbeda karena mereka lebih bisa mendapatkan pengetahuan dengan kegiatan-kegiatan yang melibatkan gerakan tangan, atau gerakan kaki dalam belajar. Sebelum mengidentifikasi kebutuhan belajar siswa, seorang guru dapat melakukan beberapa hal diantaranya mencari informasi hasil belajar tahun sebelumnya atau melakukan test diagnostik kepada siswa. berbicara dengan guru murid sebelumnya merupakan hal yang praktis untuk mengidentifikasi kebutuhan siswa. Hal ini dapat kita lakukan dalam MGMP yang ada di sekolah. Beberapa hal penting tentang pembelajaran berdiferensiasi yaitu 1. Pembelajaran berdiferensiasi adalah pembelajaran yang memperhatikan kebutuhan belajar murid. 2. Kita perlu melakukan identifikasi kebutuhan belajar murid agar mengetahui kesulitan dan kelemahan siswa dan melakukan perbaikan dari pembelajaran yang sudah dilakukan. 3. Cara melakukan identifikasi kebutuhan murid adalah dengan melakukan tes diagnostik diawal pembelajaran.

Comments

  1. Apa tes diagnostik yg tepat untuk mengidentifikasi kebutuhan murid

    ReplyDelete
  2. Tes diagnostik yang tepat terdiri dari 3 bagian yaitu, tes minat belajar, tes kesiapan belajar siswa dan tes profil belajar siswa. Ketiga hal diatas dapat membantu untuk melaksanakan tes diagnostik siswa.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Pemanasan Global

Gelombang bunyi